KOSP Jenjang SD Tahun Ajaran 2025-2026

KOSP Jenjang SD Tahun Ajaran 2025-2026

Manajemen sekolah merupakan faktor yang sangat penting dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di sekolah. Cakupan manajemen sekolah tersebut meliputi manajemen kurikulum dan pembelajaran, manajemen peserta didik, manajemen pendidikan dan tenaga kependidikan, manajemen pembiayaan, manajemen hubungan masyarakat, manajemen budaya dan lingkungan sekolah, serta manajemen sarana dan perasarana pendidikan. Manajemen Kurikulum dan pembelajaran merupakan salah satu Manajemen yang harus mendapatkan perhatian khusus karena sangat menentukan keberhasilan pendidikan di sekolah.

KOSP Jenjang SD Tahun Ajaran 2025-2026
Draf KOSP Jenjang SD Tahun Ajaran 2025-2026

Kurikulum Sekolah adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Dengan demikian warga sekolah terutama guru diharapkan lebih memahami, mengenal dengan baik, dan merasa memiliki kurikulum tersebut. Pengembangan dan penyempurnaan kurikulum yang berkelanjutan merupakan keharusan agar kurikulum selalu sesuai dengan kebutuhan.

Tahun ajaran 2025/2026 menandai babak baru dalam sistem pendidikan di Indonesia, khususnya pada jenjang Sekolah Dasar (SD). Dengan diterbitkannya berbagai regulasi terbaru oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Dokumen Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP) menjadi pusat perhatian dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dasar. Kurikulum Merdeka, yang telah resmi ditetapkan sebagai kerangka dasar melalui Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum Merdeka, menjadi landasan utama penyusunan KSP untuk tahun ajaran ini. 

Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai dokumen tersebut, termasuk latar belakang, struktur, implementasi, tantangan, dan prospek ke depan, dengan fokus pada jenjang SD.

Pendidikan dasar di Indonesia terus mengalami transformasi untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan zaman dan tantangan global. Kurikulum Merdeka, yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 2022, dirancang untuk memberikan fleksibilitas kepada satuan pendidikan dalam mengembangkan pembelajaran yang relevan dengan konteks lokal dan kebutuhan peserta didik. Pada tahun ajaran 2025/2026, Kurikulum Merdeka secara resmi menjadi kurikulum nasional, menggantikan opsi penggunaan Kurikulum 2013 di satuan pendidikan yang belum beralih. Peralihan ini ditetapkan melalui berbagai peraturan, termasuk Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024, yang mengatur penerapan kurikulum ini pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), jenjang pendidikan dasar, dan menengah.

Latar belakang utama pengembangan Dokumen KSP untuk SD adalah untuk menciptakan pendidikan yang berpusat pada peserta didik, mengedepankan penguatan karakter, kompetensi, dan literasi yang relevan dengan era digital. Data dari Asesmen Nasional tahun 2021-2023 menunjukkan peningkatan signifikan dalam literasi, numerasi, dan karakter peserta didik di satuan pendidikan yang telah menerapkan Kurikulum Merdeka. Hal ini menjadi dasar bagi pemerintah untuk memperluas implementasi secara nasional, dengan target penuh pada tahun ajaran 2026/2027, meskipun beberapa daerah tertinggal, terdepan, dan terluar diberi kelonggaran hingga 2027/2028.

Struktur Dokumen Kurikulum Satuan Pendidikan

Dokumen KSP untuk jenjang SD tahun ajaran 2025/2026 disusun berdasarkan panduan resmi dari Kemendikbudristek, yang mencakup beberapa komponen utama. Struktur ini dirancang untuk memberikan keleluasaan kepada sekolah dalam mengadaptasi kurikulum sesuai dengan karakteristik lokal dan kebutuhan siswa.

Landasan Filosofis dan Regulasi

Dokumen KSP didasarkan pada falsafah Pancasila dan pandangan Ki Hajar Dewantara, yang menekankan pendidikan untuk menciptakan manusia merdeka lahir dan batin. Regulasi utama meliputi Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024 dan Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Nomor 032/H/KR/2024 tentang Capaian Pembelajaran.

Capaian Pembelajaran

Capaian Pembelajaran (CP) menjadi inti dari KSP, yang mencakup pengembangan kompetensi spiritual, sosial, emosional, dan intelektual. Untuk SD, CP dibagi berdasarkan fase belajar, yaitu Fase A (Kelas 1-2), Fase B (Kelas 3-4), dan Fase C (Kelas 5-6). Setiap fase memiliki fokus pembelajaran yang berbeda, seperti pengenalan dasar literasi dan numerasi pada Fase A, penguatan pemahaman konsep pada Fase B, dan aplikasi keterampilan pada Fase C.

Struktur Mata Pelajaran

Kurikulum Merdeka pada jenjang SD mencakup mata pelajaran inti seperti Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS), Pendidikan Pancasila, dan Pendidikan Agama. Selain itu, ada ruang untuk mata pelajaran pilihan seperti coding dan kecerdasan buatan (AI), yang mulai diperkenalkan pada kelas atas di Sekolah Dasar. Pembelajaran seni, budaya lokal, dan pendidikan jasmani juga diintegrasikan untuk mendukung kreativitas dan kebugaran siswa.

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) berubah menjadi Kokurikuler

P5 menjadi salah satu elemen penting dalam KSP, yang mengajak siswa untuk mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila melalui proyek-proyek tematik. Contohnya, siswa dapat mengadakan proyek lingkungan untuk mempelajari literasi perubahan iklim atau proyek budaya untuk memperdalam identitas lokal. Pendekatan pembelajaran diarahkan pada pendekatan berbasis inkuiri dan kolaborasi, dengan penekanan pada pengembangan keterampilan abad 21.

Penyusunan Jadwal dan Alokasi Waktu

Jadwal pelajaran disusun dengan fleksibilitas, memungkinkan guru untuk mengintegrasikan pembelajaran mendalam (deep learning) yang mencakup mindful, meaningful, dan joyful learning. Alokasi waktu disesuaikan dengan kebutuhan lokal, dengan fokus pada literasi dan numerasi sebagai fondasi utama.

Baca juga: Panduan Pengembangan KOSP Tahun Ajaran 2025-2026

Implementasi Dokumen KSP di Tahun Ajaran 2025/2026

Implementasi KSP pada tahun ajaran 2025/2026 diawali dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang akan berlangsung pada 14-18 Juli 2025. MPLS ini dirancang untuk membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan belajar dan memahami nilai-nilai Kurikulum Merdeka.

Pelatihan Guru

Kemendikbudristek telah melatih lebih dari 59.000 guru sejak awal 2025 untuk memastikan mereka siap mengimplementasikan KSP. Pelatihan ini mencakup metode deep learning, penggunaan teknologi digital, dan pengembangan proyek P5 yang saat ini melebur menjadi Kokurikuler. Kolaborasi dengan 90 lembaga penyelenggara siklat menjadi bagian dari upaya ini.

Pendampingan Satuan Pendidikan

Pemerintah menyediakan pendampingan di 514 kabupaten/kota dan 38 provinsi untuk mendukung sekolah dalam menyusun dan menerapkan KSP. Pendampingan ini mencakup bantuan teknis dalam perencanaan pembelajaran dan asesmen.

Integrasi Teknologi

Mata pelajaran pilihan seperti coding dan AI menjadi salah satu inovasi dalam KSP 2025/2026. Sekolah yang memiliki sarana dan prasarana memadai dapat mengintegrasikan pembelajaran digital, seperti penggunaan platform LMS atau pembuatan media kreatif oleh siswa.

Tantangan dalam Implementasi

Meskipun KSP menawarkan banyak keunggulan, implementasinya tidak lepas dari tantangan. Pertama, ketimpangan infrastruktur antara daerah urban dan rural menjadi hambatan utama, terutama untuk penerapan mata pelajaran teknologi. Kedua, kapasitas guru dalam mengadopsi pendekatan baru seperti deep learning masih perlu ditingkatkan. Ketiga, koordinasi antar-stakeholder, termasuk dinas pendidikan dan komite sekolah, perlu diperkuat untuk memastikan konsistensi.

Prospek dan Dampak Jangka Panjang

Implementasi KSP pada tahun ajaran 2025/2026 diharapkan membawa dampak positif jangka panjang. Siswa akan memiliki fondasi yang kuat dalam literasi, numerasi, dan karakter, yang siap menghadapi era digital dan revolusi industri 4.0. Pendekatan fleksibel ini juga diharapkan meningkatkan inklusivitas, memungkinkan sekolah menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan siswa berkebutuhan khusus atau dari latar belakang budaya beragam.

Kesimpulan

Dokumen Kurikulum Satuan Pendidikan Jenjang SD Tahun Ajaran 2025/2026 merupakan wujud komitmen pemerintah untuk menciptakan pendidikan yang adaptif, relevan, dan berpusat pada peserta didik. Dengan landasan Kurikulum Merdeka, sekolah diberi keleluasaan untuk mengembangkan pembelajaran yang mendalam dan bermakna. Meskipun menghadapi tantangan, prospek positif dari implementasi ini menjanjikan generasi yang cerdas, berkarakter, dan siap bersaing di tingkat global. Kolaborasi antara pemerintah, guru, dan masyarakat menjadi kunci sukses dalam mewujudkan visi tersebut.

Sengaja dokumen KOSP Jenjang SD Tahun Ajaran 2025-2026 ini saya buat 2 (dua) versi yang bertujuan sebagai pembanding, sehingga apabila membutuhkan langsung menuju menu download di bawah ini:

Dokumen 1 KOSP SD TA 2025-2026 Versi 1

Dokumen 1 KOSP SD TA 2025-2026 Versi 2

Demikian ulasan singkat materi KOSP Jenjang SD Tahun Ajaran 2025-2026 semoga bermanfaat, minimal akan menjadi bahan referensi bagi sang pengguna.

Subscribe to receive free email updates: